Label

Minggu, 03 April 2016

'Jenazah Siyono Utuh dan tak Bau, Insya Allah Almarhum Syahid'

Rep: Edy Setyoko/ Red: Ilham
dok. Istimewa
Pengangkatan jenazah Siyono
Pengangkatan jenazah Siyono

Berdasarkan sumber REPUBLIKA,COM -- Prosesi pembongkaran makam, hingga pelaksanaan autopsi jenazah Siyono, terduga teroris asal Klaten, mulai dari pukul 06.00 hingga 11.30 WIB, berjalan lancar. Nyaris tak ada satupun orang sekitar makam yang perutnya mual, apalagi meludah akibat mencium bau tak sedap.

Hampir seluruh anggota Kokam (Komando Kesiapsiagaan Pemuda Muhammadiyah), anggota polisi dari unsur Dalmas maupun Brimob, ataupun pimpinan Ormas Islam, maupun fungsionari PP Muhammadiyah, tidak ada yang mengenakan masker. ''Tidak ada bau menyengat, atau bau tidak sedap dari dalam makam. Semua biasa saja,'' kata Husni Thamrin, fungsionaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten, Ahad (3/4).
Menurut Husni, hanya bau samar-samar kurang sedap dari lumpur makam yang tercium. Ini karena dalam makam penuh genangan air. Sehingga wajar kalau makam dibongkar, bau lumpur kurang sedap.
''Kalau kondisi jenazah sendiri masih utuh. Tak mengeluarkan bau kurang sedap sama sekali. Dan, kondisi jenazah masih utuh. Tak melepuh. Tak bengkak. Padahal, almarhum meninggal sudah 23 hari lalu. Insyaallah, almarhum mati syahid,'' tambah Husni Thamrin. (Autopsi Ungkap Siyono Patah Tulang dan Dihantam Benda Tumpul).

Ia sendiri juga heran, hampir ratusan orang sekitar liang kubur almarhum tak mengenakan masker. Padahal, mereka tidak terbiasa dengan menghadapi pembongkaran jenazah. Normal semua. Setelah bekerja membongkar makam, semua orang makan dengan biasa.
Biasanya, kalau terjadi pembongkaran makam selalu mengeluarkan bau tak sedap. Bahkan, saking tidak sedapnya membuat perut mual, menyebabkan orang muntah-muntah, pusing kepala, dan sebagainya. Dalam jarak ratusan meter saja bau tak sedap cepat tercium. ''Tapi, kali ini tidak terjadi sama sekali. Ya, semoga saja mati syahid almarhum,'' doa Husni Thamrin.

Pemimpin autopsi dari tim Forensix Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dr Gatot Suharto, juga mengungkap kondisi utuh jazad almarhum. Hanya saja, ia mengungkapkan ada perubahan kondisi fisik setelah meninggal secara tidak wajar.

#KEUTAMAAN-KEUTAMAAN SEDEKAH

Berikut ini penjelasan tentang beberapa keutamaan sedekah :
✔ Malaikat mendoakan orang yang bersedekah agar mendapatkan gantinya :
» اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا «
“Ya Allah, berilah orang yang bersedekah, gantinya!” (HR. Bukhari Muslim)
✔ Orang yang bersedekah ditolong dari setan.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« ماَ يُخْرِجُ رَجُلٌ شَيْئًا مِنَ الصَّدَقَةِ حَتىَّ يَفُكَّ عَنْهَا لِحْيَيْ سَبْعِيْنَ شَيْطَانًا »
“Tidaklah seseorang mengeluarkan sedikit dari sedekah hingga keluarlah 70 setan dari kedua rahangnya.” (HR. Ahmad (al-Musnad; 23012), al-Hâkim (al-Mustadrak; 1521), al-Baihaqi (Syu’abul Iman; 3474), dishahîhkan oleh al-Albani dalam Shahîh al-Jami’ (5814))
✔ Sedekah dapat menyembuhkan penyakit.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ »
“Obatilah orang-orang yang sakit dari kalian dengan sedekah!” (HR. Abû Daud, Thabrani, dan al-Baihaqi dari sekumpulan para sahabat, hadîts hasan lighairihi, lihat Shahîh at-Targhib wat Tarhib (I/182))
✔ Sedekah meredamkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ »
“Sesungguhnya sedekah akan memadamkan murka Allah.” (HR. Turmudzi, Ibnu Hibbân, dihasankan oleh at-Turmudzi, dan didha’ifkan oleh al-Albani, lihat Dha’iful Jami’ (1489))
✔ Sedekah akan memadamkan dosa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ »
“Sedekah memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Turmudzi, Ahmad, al-Baihaqi, an-Nasa`i, dishahîhkan oleh al-Albani, lihat Shahihul Jami’ (5136))
✔ Sedekah dapat menjaga kehormatan dan kemuliaan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« ذَبُّوا عَنْ أَعْرَاضِكُمْ بِأَمْوَالِكُمْ »
“Belalah kehormatanmu dengan hartamu!” (HR. al-Khatib dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, dishahîhkan oleh al-Albani, lihat Shahîh al-Jami’ (3426))
✔ Sedekah membantumu untuk meraih khusnul khotimah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« صَنَائِعُ الْمَعْرُوْفِ تَقِيَ مَصَارِعَ السُّوْءِ »
“Perbuatan-perbuatan baik akan melindungi dari kematian yang buruk.” (HR. al-Hâkim dengan sanad shahîh (Shahîh al-Jami’ (3795), Thabrani dengan sanad hasan (Shahîh al-Jami’ (3797))
Beliau juga bersabda :
« إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مَيْتَةَ السُّوْءِ »
“Sesungguhnya sedekah memadamkan murka Allah dan mencegah kematian yang buruk.” (HR. Turmudzi, Ibnu Hibbân, At-Turmudzi berkata: ‘Hadîts hasan gharib’, didha’ifkan oleh al-Albani (al-Misykah (1919), al-Irwa` (885), Dha’iful Jami’ (1489))
✔ Sedekah melindungimu dari nyala api.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« كُلُّ امْرِئٍ فِيْ ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتىَّ يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ »
“Setiap orang akan berada di dalam naungan sedekahnya hingga diputuskan perkara di antara manusia.” (HR. Ibnu Hibban, al-Hakim dengan sanad shahîh, berdasarkan syarat Muslim, lihat Shahîh al-Jami’ (4510))
✔ Sedekah melepaskan hutangmu pada hari kiamat.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« مَنْ فَكَّ رِهَانِ مَيِّتٍ عَلَيْهِ الدَّيْنُ فَكَّ اللهُ رِهَانَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »
“Siapa yang melepaskan hutang seorang mayit yang menanggung hutang, maka Allah akan melepaskan tanggungannya pada hari kiamat.” (HR. Daraquthni, al-Baihaqi, hadîts dha’if (Dha’if at-Targhib wa at-Tarhib (1134))
✔ Sedekah melindungimu dari siksa api neraka.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« يَا عَائِشَة اسِتَتِرِيْ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ,فَإِنَّهَا تَسُدُّ مِنَ الْجَائِعِ مَسَدَّهَا مِنَ الشَّبْعَان »
“Wahai ‘Aisyah, berlindunglah dari siksa api neraka walau dengan sebutir kurma, karena ia menutupi kelaparan dari orang yang lapar dan menggantinya dengan kenyang!” (HR. Ahmad, al-Bazzar, Ibnu Khuzaimah, al-Albani Rahimahullah berkata: Hasan Lighairihi (Shahîh At-Targhib (865))